Pasca pandemik covid 19, masih menjadi dampak besar bagi dunia pendidikan. Bagi tenaga pengajar menjadi sangat melelahkan karena harus menyesuaikan media ajar yang baru seperti Learning manajemen Sistem (LMS). Selain LMS classroom, juga banyak menggunakan youtube dan media sosial sebagai tool tambahan di kelas. Di era society 5.0, teknologi Virtual Reality menjadi solusi inovatif sebagai media pembelajaran. Siswa dikenal dengan Generasi Z, kelompok yang sangat menyukai tantangan, inovasi dan dunia game.
Virtual Reality (VR) merupakan teknologi berbasiskan komputer yang mengkombinasikan perangkat khusus input dan output agar pengguna dapat berinteraksi secara mendalam dengan lingkungan maya seolah-olah berada pada dunia nyata. VR merambah ke beberapa bidang seperti pendidikan, pariwisata, kesehatan dan lainnya. VR didukung dengan 3 Dimensi (3D). pada awalnya pembuatan aplikasi VR 3D harus melalui 3D blender untuk membuat objek. Setelah itu unity dan siknkronisasi lagi dengan vuforia untuk perangkat mobile. Pembuatannya juga harus mempunyai spesifikasi lebih tinggi dan harga lebih mahal. Sekarang sudah ada Millealab produk dari Shinta VR. Millealab menjadi solusi bagi guru membuat aplikasi VR dengan mudah dan cepat. Dampak praktik baik dari aplikasi VR Millealab sudah dirasakan seluruh tenaga pengajar Indonesia(*).
Oleh: DR (Cand) Yoyon Efendi, M.Kom
Dosen STMIK Amik Riau