Pembelajaran inovatif diperlukan sebagai langkah menjawab tantangan dan kebutuhan global yang semakin kompleks. Inovasi diperlukan sebagai jalan untuk tetap bersaing, menyesuaikan kebutuhan-tantangan, dan menyajikan hal-hal yang terbaru di tengah era yang super cepat. Generasi muda yang saat ini sedang duduk di sekolah maupun di bangku kuliah dipastikan mereka dibekali dengan sikap inovatif yang bisa dimulai dari sistem pembelajaran yang fleksibel dan berbasis pada keterampilan peserta didik, namun tidak berhenti disitu saja, sistem pembelajaran yang inovatif tersebut harus diintegrasikan dengan nilai-nilai moral yang dibalut oleh ajaran agama. Hal ini sebagai upaya membekali keterampilan dan juga penguatan karakter.
Keterampilan yang dibangun sebagai modal untuk mewujudkan mahasiswa yang produktif, kemudian nilai-nilai moral yang dibalut dengan ajaran agama kepada mahasiswa tersebut diharapkan dapat memperkuat karakter mereka, sehingga output mahasiswa yang produktif berkarakter dapat terealisasi, sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 191-192:
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Ayat tersebut menegaskan bahwa segala yang Allah ciptakan tidak ada yang sia-sia, maka dibutuhkan keterampilan, ide-ide inovatif untuk bisa memanfaatkan apa-apa yang sudah Allah ciptakan untuk kebermanfaatan, tentu hal ini akan menuju kepada produktivitas. Selama akal pikiran dimanfaatkan untuk berpikir kritis maka daya kreativitas akan muncul dan melahirkan sebuah gagasan atau terobosan yang inovatif. Namun, tidak berhenti disitu, Allah menegaskan bahwa memperkuat daya spiritual juga menjadi kunci untuk mengontrol diri sehingga tidak menjadi umat yang “liar”. Oleh sebab itu, produktif berkarakter harus dikampanyekan kepada generasi muda untuk bisa memajukan kehidupan secara seimbang. Analisa tersebut sesuai hasil riset Sitorus & Harahap (2019) menjelaskan bahwa pembelajaran inovatif sebagai upaya menjalankan pembelajaran secara efektif dan efisien, guna membentuk keterampilan dan produktivitas peserta didik. Lebih lanjut Purwadhi (2019) dalam pembelajaran inovatif terdapat usaha pembentukan karakter yakni gotong royong, kebersamaan, integritas, mandiri, simpati-empati yang semua itu merupakan bagian dari ajaran agama (Islam). Artinya, pembelajaran inovatif tidak hanya mengasah intelektual dan juga keterampilan semata, namun olah rasa dan jiwa (emosi; psikis) yang membawa kepada kedewasaan dan karakter mahasiswa.
Penjelasan di atas menegaskan bahwa pembelajaran inovatif sangat dibutuhkan di era digital abad ini, dengan strategi dan metode ajar yang tepat untuk meningkatkan kerjasama mahasiswa, dan memupuk keterampilan mereka. Tugas atau asesmen yang dilakukan juga juga tidak hanya berbasis tugas tetapi juga proyek secara kelompok. Asesmen berbasis proyek berkelompok didesain secara matang dengan pembagian “job” pekerjaan masing-masing anggota kelompok, sehingga terwujud selain kekompakan; kebersamaan juga tanggungjawab pada masing-masing individu. Hal tersebut sebagai wujud melakukan pembelajaran inovatif dengan bentuk tugas projek yang mengarah kepada luaran juga pada penguatan karakter (tanggungjawab), sehingga visi produktif berkarakter terwujud.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inovatif perlu dilakukan namun harus digandeng dengan penguatan nilai-nilai agama yang kuat sehingga tidak hanya membentuk mahasiswa yang produktif semata, tetapi juga berkarakter yang kedua katakter tersebut sangat dibutuhkan di kehidupan masyarakat, dunia kerja, industri, lembaga pendidikan dan instansi lainnya. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat dan dapat menggugah daya pikir kita untuk terus menciptakan hal-hal yang baru dengan tetap mengedeapnkan karakter yang terpuji.
Surabaya, 06 Desember 2023
Oleh:
Dr. Muhamad Basyrul Muvid, M.Pd.,
Dosen Universitas Dinamika Surabaya