Awal tahun baru 2024 biasanya akan menghadirkan semangat dan aktivitas baru, seperti yang saya alami di bulan Januari 2024 lebih tepatnya 11 Januari 2024 Tuhan mengirimkan hadiah yang tidak terduga yaitu hadirnya kesempatan untuk beristiraha di rumah sakit alias opname! Ya, sebuah kejadian yang tidak terduga tetapi tetaplah patut untuk disyukuri.
Diawali dengan rasa nyeri pada perut bagian kiri atas seperti otot yang diperas habis-habisan membuat saya mendadak terbangun di pagi hari beberapa hari sebelumnya. Hasil diagnosa dokter sebelah rumah mengatakan kalau itu adalah kram perut yang mungkin terjadi karena ‘keserakahan’ menghabiskan semua makanan disaat libur natal dan tahun baru kemarin. Alhasil, dibawakanlah obat sebagai alat pengusir rasa sakit yang menghujam perut dan hasilnya sukses walaupun cuman sehari karena hari berikutnya nyeri tetap muncul bahkan lebih parah yang berujung pada kunjungan ke UGD dini hari di Rumah Sakit Swasta terkenal di Sidoarjo.
Karena membutuhkan observasi lebih mendalam akhirnya diputuskan untuk menginap alias opname saat itu juga. Singkat cerita akhirnya dilakukan pemeriksaan menyeluruh dari foto dada, USG, foto bagian perut yang menghasilkan kesimpulan adanya sebuah batu yang sudah keluar dari ginjal tapi masih ‘nyantol’ di saluran kemih sehingga tidak bisa keluar. Dokterpun memutuskan untuk dilakukan tindakan operasi penembakan batu dengan memasukkan selang kecil beserta kamera melalui lubang kencing.
Sebelum tindakan dilakukan akan dilakukan pembiusan secara lokal dengan cara disuntik pada tulang belakang. Berhubung ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan bius lokal membuat saya deg-degan setengah mati, bagaimana tidak! membayangkan tulang belakang dimasukkan jarum suntik membuat jantung saya melompat-lompat apalagi istri pernah mengatakan saat melahirkan dulu kalau disuntik di tulang belakang sakit sekali. Tubuh saya dimiringkan ke kiri dengan posisi meringkuk dengan tangan memeluk lutut kaki. Alhamdulillah proses penyuntikan bisa dilalui dengan mulus tanpa rasa sakit karena saya mengikuti saran mas-mas perawat yang memberikan instruksi untuk mengambil nafas dalam-dalam dan melemaskan punggung. Beliau mengatakan sebagaian besar rasa sakit itu terjadi karena pasien merasa tegang sehingga jarum suntik menyentuh tulang…woah!
Kemudian tubuh saya diposisikan terlentang dengan posisi kaki terangkat seperti posisi ibu mau melahirkan. Beberapa detik kemudian mulai terasa sensasi yang unik, yaitu terasa kebas yang menjalar dari dada perlahan-lahan turun hingga kaki hingga kemudian seluruh kaki kita terasa sangat tebal dan tidak bisa dirasakan sama sekali. Saya iseng mencoba menyentuh pinggul saya terasa seperti menyentuh bongkahan sesuatu yang besar dan lembut, sungguh sensasi yang belum pernah saya rasakan sebelumnya!
Selanjutnya tindakan memasukkan selang berkamera dilakukan, hanya sayangnya saya tidak bisa melihat karena tertutup kain tapi saya masih bisa mendengar ketika proses penembakan batu dilakukan, suaranya seperti anak kecil sedang memukul kursi menggunakan sandal jepit..plak..plak..suara yang aneh tapi menyenangkan. Secara keseluruhan tindakan operasi terjadi dengan cepat kurang lebih sekitar 60 menit dan alhamdulillah berjalan dengan lancar.
Dari pengalaman ini paling tidak saya ingin berbagi tentang pentingnya menjaga kesehatan, karena seperti kita ketahui budaya hidup kita saat adalah budaya duduk dan menunduk. Hampir sebagian besar waktu keseharian kita dihabiskan dengan bekerja duduk di belakang meja memandang laptop, mencatat maupun asik memencet gawai sehingga seringkali kita melupakan atau melewatkan aktivitas berdiri, berjalan dan minum cukup cairan yang sangat penting untuk menyegarkan tubuh kita kembali. Idealnya kita harus mencukupi tubuh kita dengan minimal dua liter cairan dalam sehari agar memudahkan untuk menggelontor batu keluar dari tubuh kita karena seperti dikatakan dokter urologi yang merawat saya yaitu setiap orang pasti akan menghasilkan batu dalam tubuhnya tapi kemampuan mengeluarkan batu tiap orang berbeda-beda. Ternyata jika seseorang pernah mengalami batu ginjal maka ada 50 persen kemungkinan akan mengalami hal yang sama lima tahun lagi dan kebetulan saya memang pernah dulu sekali ada kencing batu tapi alhamdulillah bisa keluar sendiri dengan jalan minum obat herbal dan lompat-lompat setiap pagi dan sore hari.
Lantas bagaimana cara mencegahnya? dari beberapa literatur yang saya baca kita bisa melakukannya dengan menjaga pola hidup, pola makan dan minum yang cukup. Lakukan olahraga minimal seminggu dua kali kemudian mengurangi asupan garam pada makanan kita, mengurangi konsumsi protein hewani, mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium seperti ikan sarden, ikan salmon, brokoli, tahu. Satu lagi yang saya juga baru tahu adalah hindari suplemen vitamin C, lebih baik kita langsung makan dari buah-buahan atau sayuran yang mengandung vitamin C. Mengapa? Karena suplemen vitamin C biasanya mengandung vitamin C yang kadarnya tinggi sehingga kelebihan vitamin C tersebut justru akan diubah menjadi batu oleh tubuh kita.
Semoga pengalaman saya yang tidak seberapa ini bisa membantu untuk mengingatkan betapa berharganya kesehatan tubuh kita dan semoga Allah senantiasa menganugerahkan kesehatan pada kita semua. Salam sehat!
Oleh:
Didiet Anindia A. , M.Kom. – Universitas Dinamika Surabaya