A. PENDAHULUAN
Abad ke-21 telah membawa perubahan signifikan dalam masyarakat, mulai dari kemajuan teknologi hingga pergeseran sikap budaya. Abad 21 identik dengan masa kebebasan dan perkembangan teknologi. Sekarang ini, dapat dikatakan sebagai era globalisasi dengan keterbukaan informasi dan teknologi yang berkembang begitu pesat. Tidak hanya itu, abad 21 juga dikatakan sebagai perubahan sikap, kebiasaan dan perilaku seseorang. Hal ini tentu saja memberikan pengaruh bagi kemajuan suatu bangsa khususnya dalam bidang pendidikan. Teknologi mempunyai dampak positif yang memberikan kemudahan kepada setiap individu dalam mengakses suatu ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi juga akan memberikan dampak negatif apabila individu masyarakat tidak bijak dalam menggunakannya. Berdasarkan fenomena tersebut akan memberikan warna dalam dunia pendidikan, baik karakteristik guru, peserta didik maupun pengembangan pembelajaran yang dilakukan.
Peningkatan mutu pendidikan dimulai dari proses pembelajaran seorang calon pendidik. Perguruan tinggi merupakan ujung tombak kemajuan pendidikan nasional. Berbagai keterampilan yang relevan dengan kebutuhan bangsa perlu diintegrasikan dari berbagai sisi kegiatan perguruan tinggi. Mahasiswa yang mengambil jurusan pendidikan merupakan salah satu kunci dari keberhasilan pendidikan disuatu bangsa. Keterampilan yang dibutuhkan saat ini untuk perkembangan suatu bangsa khususnya dalam bidang pendidikan adalah 21st Century Skills (keterampilan abad 21). Keterampilan abad 21 perlu dirancang dalam proses pembelajaran. Pengembangan keterampilan abad 21 ini akan sangat membantu mahasiswa pendidikan dalam menghadapi tantangan baik dimasa sekarang maupun masa depan.
Mahasiswa pendidikan matematika yang akan menjadi guru matematika harus mampu memahami dan mengikuti perkembangan yang terjadi. Banyak permasalahan yang timbul dalam pelajaran matematika sehingga memperoleh julukan sebagai “matematika pelajaran paling ditakuti”. Mengapa hal tersebut terjadi pada siswa? Pastinya berawal dari seorang pendidik yang menyampaikan materi pelajaran yang belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan adanya inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh seorang calon pendidik. Untuk mendukung integrasi keterampilan abad 21 kedalam pelajaran matematika tentu tidak terlepas dari penguasaan teknologi. Pembelajaran dengan penggunaan teknologi memiliki dampak yang luas dan signifikan. Melalui pembelajaran matematika yang didukung oleh penggunaan teknologi, diharapkan dapat memberikan peluang kepada siswa mengembangkan berfikir kritis dan menyukai pelajaran matematika.
B. PEMBAHASAN
1. PERAN DAN KETERAMPILAN GURU DI ABAD 21
Menurut Budiyanto, menegaskan bahwa salah satu dari lima faktor penentu keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi adalah peran seorang guru. Peran guru tidak hanya sebagai pendidik tetapi pembimbing bagi peserta didik.1 Pada abad 21 guru berperan sebagai fasilitator yang menyediakan stimulus berupa strategi pembelajaran, bimbingan dan bantuan ketika peserta didik mengalami kesulitan belajar.2 Tony wagner merumuskan Soft Skill “Seven survival Skills for 21st Century”, yaitu:
- Berfikir kritis dan pemecahan masalah
- Kolaborasi lintas jaringan
- Kelincahan dan kemampuan beradaptasi
- Inisiatif dan kewirausahaan
- Mengakses dan menganalisis informasi
- Komunikasi yang efektif
- Keingintahuan dan imajinasi
Seorang calon guru harus memiliki 7 skill ini untuk menghadapi kehidupan abad 21 dan mampu menjelaskannya kepada peserta didik.
Salah satu keterampilan yang dibutuhkan dari guru pada abad 21 adalah menjadi multitalenta yang berarti guru berperan sebagai fasilitator sesuai dengan kebutuhan talenta peserta didik. Adanya variasi model, metode, Teknik dan media pembelajaran akan membantu guru memberikan akses dan pelayanan bagi peserta didik yang memiliki talenta berbeda-beda.3 Guru yang mampu menguasai keterampilan multitalenta dapat memberikan pengaruh baik dalam proses belajar mengajar.
2. BAGAIMANA SEORANG MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA MEMPERSIAPKAN DIRI MENJADI SEORANG PENDIDIK DI ABAD 21?
Pendidikan abad 21 melibatkan aspek keterampilan dan pemahaman, namun juga seorang guru dan calon guru dituntut mampu mengembangkan aspek- aspek kreativitas, kolaborasi dan kemampuan komunikasi. Aspek-aspek tersebut tidak terlepas dari penguasaan teknologi, tingkah laku dan nilai moral. Selain itu, seorang calon guru juga memiliki keterampilan untuk berfikir kritis dan berkomunikasi dengan baik.4
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan mahasiswa pendidikan matematika yang akan menjadi pendidik di abad 21, yaitu:
1. Penguasaan konten matematika pemahaman
Pemahaman yang kuat terhadap konsep matematika merupakan bekal utama sebagai pendidik matematika. Penguasaan yang baik akan memberikan penjelasan yang baik bagi peserta didik.
2. Literasi teknologi
Penerapan teknologi dalam proses pembelajaran matematika sangat membantu meningkatkan mutu pendidikan matematika. Misalnya menggunakan media software dalam materi khusus seperti software geogebra, melalui mata kuliah matematika diskrit dan Matematika Teknik memberiakan pengetahuan teknologi dan pemanfaatan teknologi dengan baik dan benar.
Sosialisasi Penggunaan Aplikasi geogebra Pada Materi Transformasi (Translasi dan Reflekasi) yang dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan
3. Belajar dan mengajar dalam konteks abad 21
Memberikan contoh-contoh, aplikasi dan pengalaman dari dunia nyata. Maka siswa akan lebih paham dan menguasai pelajaran apabila materi yang diajarkan relevan dan menarik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan mata kuliah Pendidikan Matematika Realistik yang merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang mengambil jurusan pendidikan matematika. Dengan adanya mata kuliah ini menjadikan mahasiswa berfikir lebih kritis dan matematis dalam menjalani kehidupan sehingga fenomena yang terjadi selalu dikaitkan dengan matematika.
4. Kemampuan memecahkan masalah
Pemecahan masalah merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam keberlangsungan proses belajar mengajar. Seorang tenaga pendidik harus peka terhadap persoalan yang terjadi kemudian mengidentifikasi masalah tersebut sehingga menemukan solusi. Keterampilan mahasiswa pendidikan matematika dalam pemecahan masalah dapat diamati dari mata kuliah salah satunya adalah matematika diskrit. Seperti penelitian yang dilakukan Marhney, dkk hasil tes pemecahan masalah oleh mahasiswa menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil pertama dengan kedua.5
5. Berfikir kreatif dan kolaboratif,
Kemampuan berfikir kreatif diperlukan untuk dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan dan menemukan ide-ide baru sebagai inovasi dalam mengembangkan pendidikan. Contohnya membuat media pembelajaran yang menarik sehingga materi-materi yang bersifat abstrak terasa lebih nyata bagi peserta didik.
Media Pembelajaran Putaran Integral dalam materi Integral tak Tentu yang dibuat oleh Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan
6. Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan komunikasi bagi calon guru merupakan kompetensi yang sangat penting dan harus dimiliki. Kemampuan komunikasi dalam pelajaran matematika dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Pada hasil penelitian yang dilakukan terdahulu menyatakan adanya perbedaan komunikasi matematis antara laki-laki dan perempuan. Kemampuan komunikasi matematis mahasiswa perempuan lebih baik daripada mahasiswa laki-laki.6
7. Kemampuan mengakses dan menganalisis informasi
Kegiatan mengakses dan menganalisis informasi dalam pelajaran matematika dilakukan ketika mahasiswa diminta untuk mencari aplikasi dan konsep-konsep yang telah diajarkan melalui referensi dan sumber yang nyata. Dengan keterampilan tersebut mahasiswa pendidikan matematika akan memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep dasar dan lanjutan matematika, kemampuan untuk menjelaskan dan memberikan pelajaran kepada peserta didik dengan jelas dan efektif. Tak hanya itu, mahasiswa pendidikan matematika akan memiliki kemampuan analisis, komunikasi serta minat dalam mengembangkan metode belajar yang inovatif dan berorientasi pada hasil. Sehingga akan menjadi guru yang terbuka pada perubahan dan perkembangan dalam dunia pendidikan, maka akan menjadikan proses pembelajaran matematika berjalan secara dinamis dan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.
KESIMPULAN
Keterampilan abad 21 sangat dibutuhkan dalam setiap lini kehidupan terlebih dalam bidang pendidikan. Seorang pendidik dan peserta didik harus mengetahui hal-hal yang terjadi dan mampu mengupgrade skill sesuai permintaan zaman. Upaya mengembangkan keterampilan abad 21 pada calon guru harus dilakukan dengan serius dan ditingkatkan secara berkelanjutan, model dan metode pembelajaran yang inovatif dapat dilakukan. Apabila seorang calon guru mampu beradaptasi antara ilmu yang dimiliki dan perkembangan zaman maka seorang calon guru tersebut akan melahirkan pemuda-pemuda bangsa yang cerdas dan berkarakter.
REFERENSI
Budiyanti, Guru Pembelajar, Bukan Guru Biasa (Gresik: Sahabat Pena Kita) Fadhilla, Syahran Ananta, and Universitas Lambung Mangkurat, ‘MEMAHAMI PERAN GURU PADA ABAD 21 SERTA TANTANGAN’, 1–9
Lukitasari, Marheny, Jeffry Handika, and Wasilatul Murtafiah, ‘21st Century Skills Mahasiswa Calon Guru Dalam Pembelajaran Matematika’, Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNIPMA, 4, 2017, 372–78
Mulyono & Ampo, I (2021). Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar Abad 21. Paedagogia: Jurnal pendidikan, 9(2).
Mutiani, H. S & Putra, M. A. H (2020), Improvement of Scientific Attitudes Through Training of Social Science Scientific Writing in MAN 2 Model Banjarmasin. Bubungan Tinggi:Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2)
Profil Penulis:
Annisatul Ahyar Batubara, Mahasiswa Universitas Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Program Studi Tadris Matematika.
Email : annisatulahyar10@gmail.com
Instagram : anisatulahyar