Tue. Feb 18th, 2025

Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu standar yang digunakan untuk memodelkan sistem perangkat lunak. Fungsi UML untuk mempermudah komunikasi antara  tim pengembang perangkat lunak dengan stakeholder sehingga akan mendapatkan pemahaman yang sama. Penggunaan simbol-simbol standar pada UML memudahkan tercapainya tujuan tersebut, seperti halnya orang jawa ketika berbicara dengan orang luar jawa akan lebih mudah dimengerti jika menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa daerah masing-masing.

 Salah satunya diagram yang sering digunakan pada UML adalah  Diagram Use Case. Diagram Use Case digunakan untuk menggambarkan relasi antara aktor yang terlibat dalam sistem yang akan dikembangkan. Diagram ini membantu dalam mengidentifikasi dan memvisualisasikan fungsionalitas utama dari sistem, dari sudut pandang pengguna. Aktor mewakili entitas luar yang berinteraksi dengan sistem yang bisa merupakan orang, perangkat eksternal maupun sistem yang lain. Sedangkan Use Case merupakan penggambaran dari fungsi atau layanan yang tersedia pada suatu sistem. Contoh aktor dalam use case diagram adalah Kasir, Petugas Perpustakaan, Sistem Perbankan, Sosial Media, dan masih banyak lagi.

Dari pengalaman penulis sebagai pengajar di matakuliah UML, masih banyak mahasiswa yang merasa kesulitan untuk menentukan aktor pada Use Case Diagram. Untuk itu akan dijelaskan bagaimana cara memilih dan menentukan aktor pada use case diagram. Tahapan untuk membuat use case diagram adalah pertama kita harus memahami proses bisnis yang ada agar bisa mendapatkan gambaran fungsi yang terlibat dalam bisnis tersebut.Selanjutnya kita mengidentifikasi dan menentukan aktor dan use case mana saja yang yang terdapat pada sistem kita, untuk kemudian kita gambarkan relasinya ke dalam Use Case Diagram.

Untuk itu kita akan menggunakan contoh kasus penjualan voucher telepon dengan alur sebagai berikut :

  1. Pembeli memilih paket yang tersedia. Ada beberapa paket :
    • Paket Internet 2 GB untuk 3 hari dengan harga Rp.9.000
    • Paket Internet 10 GB untuk 1 hari dengan harga Rp. 10.000
    • Paket Internet 3 GB untuk 14 hari dengan harga Rp. 15.000
    • Paket Internet 10 GB untuk 30 hari dengan harga Rp. 50.000
  2. Setelah memilih paket yang diinginkan, maka proses selanjutnya adalah pembuatan akun. Pembeli bisa mendaftar akun baru melalui media sosial.
  3. Kemudian akan muncul penawaran tiga nomer telepon baru yang siap dipilih.
  4. Proses berikutnya menentukan cara pengiriman. Ada dua cara yang ditawarkan yaitu diantar kurir langsung ke rumah atau diambil sendiri di gallery penjualan.
  5. Jika pembeli memilih kartu diantarkan ke rumah maka akan muncul kolom untuk menginputkan alamat pengiriman, sedangkan jika memilih opsi mengambil sendiri di galery maka pembeli akan diberi pilihan galery yang terdekat dengan lokasi pembeli.
  6. Selanjutnya dilanjutkan dengan proses pembayaran menggunakan merchant.

Setelah kita mengetahui alur sistem yang akan kita bangun, langkah berikutnya adalah menentukan aktor-aktor yang terlibat dalam sistem tersebut dengan cara melakukan identifikasi siapa/apa saja yang terkait langsung dengan sistem tersebut. Aktor bisa merupakan orang atau sistem lain yang beriteraksi dengan sistem yang ada.

Menentukan aktor merupakah hal yang gampang-gampang susah tetapi kita bisa mengikuti saran dari Russ Miles dan Kim Hamilton dalam bukunya Learning UML 2.0 yan g menyatakan ada dua pertanyaan yang harus kita jawab yaitu ‘apakah dia adalah orang yang berinteraksi dengan sistem kita?’ jika jawabannya iya maka kemungkinan besar dia bisa kita anggap ‘berpotensi’ sebagai aktor. Bagaimana jika jawabannya tidak? Kita bisa melanjutkan pada pertanyaan berikutnya yaitu ‘apakah kita mempunyai kontrol atasnya dan bisa mempengaruhinya?’ jika ternyata jawabannya tidak, maka kemungkinan dia ‘berpotensi’ sebagai aktor, seperti kita lihat pada diagram dibawah ini.

Pada contoh kasus diatas menyebutkan ‘Pembeli memilih paket yang tersedia’. Dari keterangan tersebut kita menemukan ada kata ‘Pembeli’, dengan menjawab pertanyaan pertama dari diagram diatas kita tahu bahwa entitas ‘Pembeli’ mewakili ‘orang’ yang berinteraksi dengan sistem kita yaitu melakukan pemilihan paket, sehingga dapat kita simpulkan bahwa ‘Pembeli’ merupakan Aktor.

Selanjutnya pada alur  nomor dua terdapat pernyataan  ‘Pembeli bisa mendaftar akun baru melalui media sosial’. Disini kita menemukan ada entitas ‘media sosial’. Apakah entitas tersebut merupakan entitas  ‘orang’? Tentu jawabannya ‘bukan’ sehingga kita perlu lanjut ke pertanyaan berikutnya, yaitu apakah kita bisa mempengaruhi atau mengubah entitas tersebut dalam sistem kita? Seperti kita tahu ‘media sosial’ adalah entitas  yang berdiri sendiri dan tidak terkait dengan sistem kita secara langsung sehingga bisa kita anggap ‘media sosial’ sebagai Aktor. Dengan cara yang sama  kita akan mendapatkan daftar aktor lainnya seperti  ‘Kurir’, ‘Petugas Galeri’, dan  ‘Merchant’. Setelah mendapatkan semua aktor maka bisa kita gambarkan keterkaitan antara aktor-aktor tersebut dengan proses-proses pada sistem kita. Seperti diagram Use Case berikut ini.

Penulis : Didiet Anindita A, M.Kom., Dosen Prodi D3 Sistem Informasi di Universitas Dinamika Surabaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *